Keluarga adalah sistem sosial yang unik. Cara masuk ke dalam sistem ini adalah melalui kelahiran, pengadopsian, pengangkatan, pernikahan. Memutuskan seluruh koneksi kekeluargaan adalah hal yang mustahil. Anggota keluarga juga biasanya memiliki peran tertentu. Hubungan antar anggota keluarga merupakan hal yang paling penting dan tidak tergantikan. Saat ini pendefinisian keluarga secara tradisional mendapat tantangan. Maraknya orang tua tunggal, perceraian, perpisahan dan pernikahan kembali membuat struktur tradisional mengalami perkembangan.
Namun penelitian memperlihatkan bahwa siklus hidup sebuah keluarga yang paling menguntungkan adalah model keluarga tradisional, dan model yang lain dianggap sebagai deviasi dari norma ini (Carter & McGoldrick, 1999..Melihat dari pembahasan diatas penulis ingin mengkaji lebih lagi mengenai Psikologi perkembangan keluarga.
Sebagai suatu sistem sosial, keluarga merupakan subsistem dari sistem-sistem yang lebih luas, yakni lingkungan tetangga, komunitas, dan masyarakat yang lebih besar (Bronferenbrenner,1979). keluarga merupakan suatu sistem sosial yang terbuka, karena itu sistem-sistem sosial yang ada diluar keluarga sangat berpengaruh terhadap kehidupan keluarga, baik pengaruh terhadap struktur keluarga maupun pola interaksi yang berlangsung di dalamnya. Bagaimana bentuk struktur keluarga, apakah ia tradisional atau inovatif, adaptif atau maladaptif, efisien atau mengalami konflik, sangat bergantung pada bagaimana tingkat adaptabilitas keluarga. Oleh karena itu, semua anggota keluarga harus berupaya untuk menyesuaikan diri dan menata dirinya sendiri agar keluarga bisa berfungsi sebagai suatu kelompok yang stabil dan fungsional.
Keluarga berkembang mengikuti sebuah siklus. Meskipun setiap keluarga memiliki riwayat yang unik dalam mengalami setiap tahap perkembangannya, semua keluarga dianggap sebagai contoh dari seluruh pola normatif dan mengikuti urut-urutan perkembangan yang universal.
Dalam setiap tahap perkembangan ada tugas-tugas yang harus dicapai. Tugas-tugas perkembangan keluarga adalah tanggung jawab yang harus dicapai oleh keluarga selama setiap tahap perkembangannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan afektif, sosial, perawatan kesehatan, reproduksi, dan ekonomi dalam keluarga.
Menurut Duval (Niacholas 1984) ada 8 tingkat/siklus perkembangan keluarga
- Tahap I, Keluarga pemula (pasangan pada tahap pernikahan)
- Tahap II,Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bln).
- Tahap III, Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua berusia 2-6 tahun).
- Tahap IV, Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur 6-13 tahun)
- Tahap V, Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13-20 tahun).
- Tahap VI, Keluarga melepas anak usia dewasa muda (anak yang meninggalkan rumah).
- Tahap VII, Orangtua usia pertengahan (pensiunan).
- Tahap VIII, Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
1. Keluarga antara: dewasa muda, belum menikah.
2. Penyatuan keluarga dengan pernikahan (pasangan baru menikah).
3. Keluarga dengan anak kecil (bayi-usia sekolah).
4. Keluarga dengan anak remaja.
5. Keluarga melepaskan anak dan pindah.
6. Keluarga dalam kehidupan terakhir. Tidak ada tahap yang diidentifikasi.
Menurut Carter dan McGoldrik 1985 mengatakan sistem keluarga sekurang-kurangya tiga generasi:
- Kakek-nenek
- Ayah-ibu
- Anak-anak
SUMBER: http://bukunnq.wordpress.com/psikologi-perkembangan-keluarga/
http://beldashani.blogspot.com/2010/08/tahap-tahap-siklus-kehidupan-keluarga-1.html
(downloaded 11 Januari 2013)
No comments:
Post a Comment