"Sikap dan segala perbuatan yang dilakukan Bapak semasa hidupnya, semua demi kemuliaan nama Tuhan."
"Saya baru kenal saat 2 bulan yang lalu, hanya berbincang beberapa menit, tapi sangat jelas terungkap bahwa Bapak ini seorang yang sangat tulus. Ia sangat ingin melestarikan adat Batak kepada generasi muda."
"Segenap parsadaan, khususnya Borsak sangat kehilangan satu tokoh yang berperan dan menjadi teladan."
"Bapak orang yang tidak pernah memaksakan kehendaknya. Dia selalu berkata "Kalau menurutku begini, tapi terserah bagaimana""
"Bapak mengantar Tessa ke Gereja untuk pelayanan Sekolah Minggu, berarti Bapak mengantarkan Tessa untuk menjadi pelayan dan gembala Tuhan yang baik, teruskanlah pelayananmu."
"Bapak adalah seorang pejuang hidup, sosok yang diteladani. Banyak orang yang terbantu, terinspirasi, tergugah, bahkan berubah karena sikap Bapak."
"Hebat ya Bapak! Rame banget semua yang dateng, banyak banget orang yang mengantar sampai ke kuburan. Rumah semasa hidupnya di pinggir jalan, rumah terakhirnya juga di pinggir jalan, strategis. Bener-benerlah bagus."
"Bapak orang yang selalu bersedia dimintai tolong, walaupun ia sedang capek."
"Salah besar kalau dibilang Bapak ini orang yang pendiam. Kalau uda duduk, dipancing sedikit obrolan, langsung asik diajak ngobrol. Semua topik nyambung, wawasannya sangat luas."
"Bapak ini sebenarnya Sintua. Sintua yang tidak bergelar. Sikap dan perbuatannya patut diteladani dan ditiru, sehingga (harusnya) jadi Sintua."
"Bapak inilah sosok yang ga kenal capek. Ga pernah menolak saat dimintai bantuan."
"Saya ga kenal Pak Sihombing, tapi yang saya tahu Pak Hombing ini semua orang bilang orang yang baik."
"Selama saya pergi melayat, belum pernah saya liat yang seramai pas Bapak meninggal. Ramai sekali selama 3 hari itu. Orang-orang yang banyak itu datang bawa doa buat Bapak dan keluarga ini. Bapak juga adalah orangtua kami, selalu siap sedia mendampingi kami dalam acara apapun di rumah. Tidak pernah menolak."
"Rame yang datang seperti ini bukan dibuat-buat, tapi inilah buah perbuatan Bapak selama hidupnya."
Beberapa ilustrasi yang diberikan..
"Selama kita hidup di dunia, sebenarnya kita sedang proses membangun rumah kekal kita di Sorga. Setiap kebaikan yang kita perbuat, intu menjadi satu tangga untuk membangun rumah kita disana.
Bapak sudah banyak berbuat kebaikan, sehingga rumahnya cepat selesai, sudah jadi. Lalu, Tuhan yang sangat mengasihinya tidak ingin Bapak berbuat dosa, maka ia memanggil Bapak agar terhindar dari perbuatan dosa."
"Semua yang diciptakan Tuhan baik adanya. Contohnya Bapak. Tuhan tau Bapak ga sanggup menjalani kehidupan mendatang, makanya Tuhan memanggil Bapak untuk kembali ke sisi-NYA. Sekaligus Tuhan tau bahwa tugas dan tanggung jawab yang dilakukan Bapak sudah sepenuhnya terpenuhi. Tuhan sangat menyayangi Bapak sehingga semua peranan Bapak akan Tuhan ambil alih.IA, Bapa Yang Maha Kuasa, akan menjamin masa depan keluarga yang ditinggalkan Bapak, asalkan mau berserah kepada-NYA. Jadi, tak perlu khawatir!"
"Bapak sudah bersama BAPA di Sorga. Jadi, pada saat kita berdoa, tidak hanya BAPA yang mendengar doa kita, tapi juga Bapak. Dan akan diberikan jawaban yang paling baik atas setiap doa kita."
KESIMPULAN : BANGGA dan BERSYUKUR punya sosok Bapak seperti itu, yang Tuhan Yesus berikan di tengah keluarga kami. Sungguh, tidak ada terdengar kesan buruk dari orang tentang Bapak semasa hidupnya. Dan begitu banyaknya orang yang mengasihi Bapak dan merasa khilangan, datang melihat, mengantar ke pemakaman (TPU Pondok Ranggon, Cibubur), sampai ke acara mangapuli setiap punguan yang Bapak ikuti. Puji Tuhan semuanya lancar.
No comments:
Post a Comment