Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.
Makna dari istilah “tanggung jawab” adalah “siap menerima kewajiban atau tugas”. Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, makhluk yang diberi beban (tugas). Tanggung jawab lahir karena manusia diberi kebebasan untuk memilih dan diberikan potensi untuk mengemban tugasnya. Setiap perilaku apapun yang dilakukan oleh manusia pasti harus ada pertanggung jawabannya.
Macam-macam tanggung jawab adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap masyarakat, tanggung jawab terhadab bangsa dan negara, dan tanggung jawab terhadap TUHAN.
Sebagai contohnya, seorang suami memiliki tanggung jawab untuk menafkahi keluarganya dengan cara bekerja keras. Seorang gubernur, insinyur, dokter, maupun profesi lainnya memiliki tanggung jawab karena telah memilih dan menerima profesi tersebut.
Tanggung jawab merupakan tanda kematangan diri. Mungkin ada diantara kita yang sudah sangat dewasa, tapi dari sisi perilaku, pikiran dan keimanannya ternyata masih sangat muda. Sebaliknya, mungkin ada yang usianya masih relatif muda, tapi sisi spiritual, pola pikir, dan tanggung jawab sudah menunjukkan kematangan.
Seringkali tanggung jawab ditakuti orang. Berbagai alasan diungkapkan untuk menghindari pertanggung jawaban. Padahal jika dilakoni dengan baik, keberhasilan akan mudah diraih. Ada satu kata yang sering membuat kita gagal, menyesal dan kecewa, yaitu: alasan.
Alasan adalah kata-kata yang membuat seseorang terlambat dewasa. Tanggung jawab membangun motivasi yang kuat. Ketika lari dari tanggung jawab, mungkin kita bisa melepaskan diri dari beban besar; mungkin pimpinan kita bisa menerima alasan kita dan seolah kita terbebas dari kesalahan besar; mungkin atasan kita memaafkan, tapi ada masalah dalam diri kita sendiri. Titik-titik hitam dalam diri kita akan bertambah.
Seringkali orang mengelak dari tanggung jawab. Padahal, semakin besar tanggung jawab yang kita pikul, semakin cepat proses kematangan diri kita. Kalau ada orang yang tidak mau mengemban tanggung jawab dan menghindari kesulitan, takut menghadapi resiko, orang itu tidak akan mencapai kematangan dan kedewasaan. Semakin tempaan, tantangan, dan tanggung jawab yang kita pikul. Tuhan tidak akan pernah menyia-nyiakan orang seperti itu. Kita hidup dengan tanggung jawab. Tanggung jawab menjadi ciri orang yang hidup. Orang yang tidak mau mengemban tanggung jawab sama dengan mayat hidup yang berjalan.
Tanggung jawab akan dilepaskan dari kita apabila kita tidak mampu untuk melaksanakannya. Oleh karena itu, sebelum menerima suatu tanggung jawab hendaknya kita memikirkan benar-benar terhadap keputusan yang kita buat.Tanggung jawab mempunyai sanksi apabila tidak dilaksanakan dengan baik.
Kebanyakan orang mengelak bertanggung jawab, karena jauh lebih mudah untuk “menghindari” tanggung jawab, daripada “menerima” tanggung jawab.
Contoh perilaku yang tidak bertanggung jawab juga dikatakan oleh sebuah peribahasa yang berbunyi:
“Lempar batu sembunyi tangan”
Sebuah peribahasa yang mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya. Bisa juga diartikan sebagai seseorang yang lepas tanggung jawab, dan suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain.
No comments:
Post a Comment