HOLLLAAAAA...
Pagi ini abis baca renungan harian tentang Mara dan Elim. Apa itu Mara? Apa itu Elim?
"Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara." -Keluaran 15:23-
(Mara: Mata air yang pahit)
Jadi, Mara itu sebuah nama tempat yang dilewati bangsa Israel. Dan pada saat itu mereka sedang kehausan, tapi yang didapati mereka adalah air yang rasanya sangat pahit, sehingga ga bisa diminum. Jadilah bangsa Israel saat itu mengeluh dan bersungut-sungut. Namun, Musa yang saat itu menjadi pemimpin bangsa Israel mengajak mereka untuk tidak bersungut-sungut dan berdoa kepada Tuhan. Lalu mereka kembali melanjutkan perjalanannya.
"Sesudah itu sampailah mereka di Elim; disana ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma, lalu berkemahlah mereka disana di tepi air itu." -Keluaran 15:27-
Elim sebuah tempat yang dilalui bangsa Israel setelah mereka melewati Mara. Sangat berbeda dengan Mara, di Elim ada 12 mata air dan 70 pohon korma.
Kalau di Mara mereka sangat haus dan merasakan air yang pahit, di Elim rasa haus mereka terbalaskan karena disana banyak air yang tersedia, selain itu banyak juga korma, yang membuat pahit yang mereka rasakan berubah menjadi manis.
Sama seperti kita...
Kita diizinkan Tuhan untuk melewati Mara. Ada rintangan, kesulitan, kepahitan, kesedihan. Tuhan mengizinkannya untuk kita dapat memahami ketetapan-Nya, mencari-Nya, menghadap-Nya dengan segala kerendahan diri kita. Sebab manusia cenderung lebih serius dan sungguh-sungguh mencari Tuhan saat mengalami kesulitan. Tidak jarang Tuhan berkarya melalui segala persoalan hidup yang kita alami. Tuhan mau kita dekat dan bergantung hanya kepada-Nya.
Saat kamu berada di Mara, janganlah berhenti atau malah berbalik arah, tetaplah semangat melanjutkan sedikit lagi perjalananmu dan berserah kepada-Nya. Sebab kamu harus tau, sama seperti yang dialami bangsa Mesir, sehabis Mara akan sampailah kita di Elim. Tempat yang melepaskan dahaga dan memberikan kemanisan, setelah kepahitan yang kamu rasakan.
Habis Mara, sampailah di Elim, Itu bukan sebuah kebetulan. Tapi itulah JANJI TUHAN. Di balik Mara, Dia menyediakan Elim. Di balik keterpurukan dan kepahitan hidup yang Tuhan izinkan untuk kita alami, sesungguhnya Tuhan sedang menuntun kita untuk sampai di berkat berkelimpahan yang sudah Tuhan sediakan untuk kita.
Di balik duka, ada suka. Di balik pahit, ada manis. Di balik susah, ada berkat. Di balik Mara, ada Elim :)
Tuhan Yesus memberkati..
No comments:
Post a Comment