Saturday, May 23, 2015

Dedicated: PAPA



Papaaa...

18 Mei 2015 adalah tahun pertama yang (akan) dilalui berbeda dengan 18 Mei setiap tahun-tahun yang lalu.. Karena Papa ga akan pernah merayakan ulang tahun bersama kami lagi keluargamu di rumahmu. Tapi Papa merayakannya bersama BAPA di rumah-Nya.

Biasanya kami selalu membelikanmu kue ulang tahun dengan kado sederhana, yang sangat tidak ada apa-apanya dengan perjuanganmu sebagai seorang kepala keluarga yang bijaksana dan bertanggungjawab untuk istri dan anak-anaknya, tapi Papa sangat senang dan berterima kasih atas pemberian dan perhatian dari anak-anaknya.

Masih terekam jelas 18 Mei tahun lalu, yang ga lain ternyata adalah perayaan ulang tahunmu terakhir di dunia ini bersama keluarga terkasihmu. Ulang tahun yang cukup berbeda karena sedikit mengejutkanmu saat bangun pagi keluar dari kamar, kami telah siap berdiri, menyanyikan lagu "Happy birthday", dengan kue dan lilin yang siap untuk Papa tiup. Sebelum tiup lilin, seperti ritual biasanya yaitu make a wish atau berdoa dalam hati, entah apa harapan dalam doamu, hingga tidak disadari ternyata itulah ritual tiup lilin terakhirmu.

Papa, kami tau engkau telah sangat senang di Sorga sana, hingga untuk menemui kami yang hanya walau dalam mimpi saja pun tak pernah. Ah. Tapi tak apa, yang penting sudah tiada lagi kesusahan, kesakitan, ataupun duka lainnya yang engkau rasakan, yang ada hanyalah sukacita yang kekal. Amin.

Tinggalah kami disini, di rumah yang engkau tinggalkan, dengan sejuta kenangan yang ada, dengan ribuan kebingungan yang tersisa, dan duka yang masih saja akan selalu menyelimuti karena kepergianmu. 

Kekhawatiran dan kebingungan seringkali menghampiri kami sepeninggalmu, terlebih saat melihat Mama yang masih sangat sering menangis dan kesepian tanpa Papa, tapi untungnya kami selalu sadar dan diingatkan bahwa kami masih dan akan selalu punya Bapa yang jauuh lebih punya kuasa hebat, yang telah berhasil menciptakan seorang Papa yang hebat dan penuh teladan di tengah-tengah keluarga kami.

We'll always miss you, Papa...

Saturday, May 9, 2015

ALL ABOUT PARE DAN MALANG (PICT)


Knock the door and say "salam" please
Kamr 1 camp 5, seadanya dengan kipas angin, kalo siang panaasss cyiinn
Ada 2 kasur untuk bertiga, kasur yang satu lagi digelar kalo mau bobo malem
Tiga lemari untuk tiga penghuni kamar, isinya dari mulai baju, buku, bedak, dan segala macam
Tas yang berserakan, oiyaa di tembok-tembok tertempel karton yang isinya daily vocabulary
All member camp 5 "Woy!" after confidence show. We showed goyang dumang hha
Sepeda yang setia menemani ke tempat kursus, nyari makan, dan keliling-keliling Pare. Ini lagi parkir di Warung Bu Tin
Makan siang depannya pemandangan sawah yang begini, bikin makin lahap makan di Warung Penyetan Bu Tin yang populer
Dalam rangka HUT salah satu lembaga kursus di Pare, nampilin marching band keliling Pare. Ini pas lagi di Jl.Anyelir
Makan malem nasi mawut. Nasi goreng campur mie goreng. Enyaaakk, harganya cuma 7rb
Papi's meatball. Disini basonya pake lontong sama soun. Aneh pas pertamanya liat begini hhi, harganya cuma 5rb
Nasi ayam penyetan Bu Tin, enaaakkkk! Harganya cuma 8rb
Katanya sih ini rujak cingur. Rujaknya pake sambel kacang kea rasa ketoprak, trus pake kerupuk hha, harganya 6rb per porsi
Lupa apa namanya. Pare siang hari panas banget, jadi andalannya ya makan ice cream, lokasinya di Jl.Anyelir, harganya 10rb
Tansu (ketan susu) yang populer di deket Warung Bu Tin, dan deket Daffodil. Rame muluk, harganya cuma 2.500
warung Lamtana
Ini makanan tempatnya persis di samping Peace, biasa aja, harganya kisaran belasan ribu lupa
Makanan paling mewah selama di Pare. Bosen makan ayam muluk, akhirnya kesampean ikan goreng. Enak! Harga ikan + nasi 23rb aja
Tegowangi temple
Nyobain outbond di Surowono, bayar 10rb aja bisa nyoba semuanya




Gumul. Paris-nya Kediri. Cakep banget, apalagi kalo malem. Jatuh cinta pas pertama kali liat, masuknya bayar parkir doang
Senja di Gumul
Museum angkut, Batu, Malang






Kursinya lucu kaann. Ini di dalem cafe yang di kawasan Eropa, depan Eiffel Tower





Stasiun Kediri. See you next time..

Saturday, May 2, 2015

SAAT GA LAGI JADI "JOB SEEKER"


Yaakkk, per April kemaren gue ga lagi jadi job seeker (bahasa halusnya dari pengangguran) hihihi. Puji Tuhan. Uda lumayan capek juga sih berkali-kali psikotest, berkali-kali interview, berkali-kali di-php-in perusahaannya hhu. Finally..

Jadi pas sebelum itu ada 1 panggilan test dari sebuah bank, pas banget itu panggilan begitu gue lagi di jalan ke Kediri, dan begitu gue minta di re-schedule 3 minggu lagi, dia bilang sih "oh iyaa yauda mba nanti dikonfirmasi lagi yaa". Tapi pada akhirnya gada konfirmasinya.

Nah, seminggu gue berada di Kediri, datenglah telepon dari salah satu perusahaan finance yang H-6 gue ke Kediri, gue baru ikut test tahap ke-2 di perusahaan itu. Dan telepon ini isinya negosiasi gaji dan panggilan untuk MCU. Whoaaaaa, senangnya bukan mainnn. 

Jadi, gue kerja di daerah Gambir, tepatnya di Wisma Antara Jl. Medan Merdeka Selatan. Pulang pergi naik kereta. Iyak, kereta. Tau sendiri kan pekerja naik kereta api di pagi dan sore hari itu nasibnya begimana? Remekkkkk badan Hayati banggggg hiksssss. Sadis-sadis banget lah anker (anak kereta) ini. Mateeee!!

Tapi uda sebulan ini uda mulai terbiasa lah dengan penyiksaan dan penderitaan yang harus dialami setiap hari ini, setiap pagi dan sore hari, jam-jam pergi dan pulang kerja. Dari rumah cakep, nyampe kantor juga uda luntur lagi itu muka, uda keringetan, uda lecek hha. Dalam 2 minggu di awal juga ada 2 sepatu yang rusak gegara kerasnya berada di kereta yang luar biasa penuhnya. Gausah ngarepin duduk deeh, lo bisa berdiri tegak dengan 2 kaki napak aja itu uda bersyukur banget. Gerbong cewek, gerbong cowok sama aja sih padetnya, tapi lebih aman emang di gerbong cewek aja. Sepadet-padetnya bangettt ya elo ke-grepe-grepenya sama cewek. Tapi di gerbong cewek juga ga menjamin barang bawaan lo ga kena copet, karena ya ada aja sih. Uda gitu jangan harap cewek itu kalem-kalem, beringas semua broh ibu-ibu kita, parah lah. Tapi emang mesti gitu sih kalo lo mau keangkut di kereta.

Untuk ke kantor, gue naik CL dari St.UI sampe St.Gondangdia (Rp 2rb). Dari St.Gondangdia jalan dulu kira-kira 300m ke arah Tugu Tani, dari situ naik kopaja 502 (arah Tn.Abang), dan turun persis di seberang Wisma Antara (Rp 3rb). Kantornya ada di lantai 18.

Kerjaannya di divisi HR-GA departemen HR-OD, tepatnya posisi Talent Management bagian monitoring. Asik aja sih sejauh ini. Dari mulai pekerjaannya, lingkungannya, temen-temennya, atasannya, sejauh ini masih bisa mengikuti, walaupun ada beberapa kali berbuat kesalahan di pekerjaannya hhe. Ga berasa aja uda sebulan kerja, dapet gaji pertama, dan ga berasa juga gaji pertamanya uda hampir habis hikssssss. Sebenernya ini bukan penghasilan pertama juga sih, soalnya uda pernah beberapa kali freelance.

Kerja di daerah pusat Jakarta juga ada enaknya, kea yang pas ada event KAA kemaren pas tanggal 22-23 April, kita kena imbasnya, kantor dipulangin cepet, soalnya ada penutupan jalan hihi.

Walaupun gajinya masih sedikit, tapi disyukurin aja, dijalanin aja, diambil pelajaran dan pengalamannya, sembari cari-cari yang lebih baik lagi :))

Dan untuk temen-temenku yang belum bekerja, tetap semangat berdoa dan berusahanya. God bless you all :)))

PEACE FOR 2 WEEKS (MOVING SPEAKING)


Whoaaa ini kelas juga ga kalah seruuu. Dari mulai tutornya, juga ke temen-temennya yang keceh-keceh abisss. Kesan pertama ngeliat tutornya "Ih ga banget" hha, kea ga meyakinkan gitu mukanya, mana ngomongnya lucu banget lagi hihi sorry Mr.Ardian.

Suasana kelasnya di gubuk gitu juga, sama kea The Eminence. Di kelas ini kita dituntut untuk aktif berbicara dan mengajarkan juga untuk PD. Soalnya setiap hari pasti kita dituntut untuk berinteraksi dengan teman, yang selalunya sih cowo-cewe gitu, entah ngomongin apa aja (in english yaa), sesuai tema yang lagi dibahas di pelajarannya. Beberapa kali juga ada momen debat per kelompok, dll lah, seruuu. Di awalnya sih sempet ga pede berinteraksi sama partnernya, karena kemampuan speak-nya masih ancur banget, tapi kelamaan sih pede aja hha. Temen-temen disini juga kebanyakan sepantaran semua, jadi nyambung aja ngobrolnya, rata-rata fresh graduate, yang motivasi dateng ke Pare itu sama, yaitu mau belajar bahasa Inggris biar dapet kerja yang bagus, ada juga beberapa yang masih pada kuliah.

Nah kalo untuk tutornya, Mr.Ardian ini te-o-pe bgtt lah. Cara ngajarnya asiiikk, seru, ga ngebosenin, lucu, dan orangnya sangat memotivasi bangettt. Di kelasnya beberapa kali memperlihatkan video-video yang menginspirasi, yang mengajarkan kita untuk bersyukur, dan semangat kerja keras menggapai cita-cita. Tsaaaahhh elaaahh..
Ini kursus yang paling murah tapi paling keren sih, cuma Rp 75rb tapi ilmunya dapet. Pokonya F.U.N! Sekedar info aja, kalo mau daftar belajar disini kudu cepet-cepet, soalnya rebutan dan cepet abis kuotanya.

"Peace? Yes, I can!!!"


THE EMINENCE FOR 2 WEEKS (PRONUNCIATION 1)


Inilah tempat kursus yang letaknya paling jauh dari camp. Letaknya di deket Jl.Brawijaya, tempat belajarnya di gubuk-gubuk gitu, yang kalo jalan bunyi-bunyi kayu kea reot gitu mesti hati-hati, ngeri roboh hha. Setiap sebelum mulai belajar, pasti Mr.Dino (bacanya Mister Daiyno) nyetel musik yang menurut gue sih rada jomplang. Di lagu pertama dia bisa nyetel lagu R&B, lagu yang ngescream, tapi di lagu selanjutnya dia nyetel lagu yang metal (melayu total) abissssss.

Dan yang dari awal sampe akhir selama 2 minggu jadi pertanyaan gue adalah "kenapa sih rambut Mr.Dino ini selalu basah dan dikuncir setengah ke belakang gitu?"
Kelasnya mulai dari jam setengah 8 sampe setengah 10, malah seringnya sih lebih sampe setengah 10, Mr.Dino sering korupsi waktu. Kelasnya rame, sekitar 20an orang. Seruuu bangettt lah belajar disini, belajar pronun itu sebelas-dua belas lah sama belajar seni musik, ada pernapasannya, lebih ke gerakan mulut dan ga boleh jaim-jaim memperlihatkan bentuk mulutnya jadi miring monyong karena emang pronun yang baik harus seperti itu.

Awalnya gue kira Mr.Dino ini orang bule asli, soalnya ngomonya native banget, kalah Cincah Laurah. Eh ternyata doi orang Banyuwangi asli. Kalo lagi ngobrol biasa, ga ngajar, logatnya malah Jawa kental banget hahaha. Ilmunya bermanfaat banget, walaupun ga jarang doi ngajarin yang aneh-aneh hha, tapi itu sih buat fun aja, biar ga boring, biar ga ngantuk. Di kelas ini juga harus bawa kamus Oxford, kalo ga bawa siap-siap deeh dapet bibir merah dari Mr.Dino. Eitsss, yang ciwi-ciwi jangan kegirangan dulu, ini maksudnya bukan dicium Mr.Dino, yang ga lain katanya sih tutor terganteng se-Pare hihihi, tapi maksudnya pipi kamu bakal diolesin lipstik sama Mr.Dino. Hukuman oles lipstik ini juga berlaku kalo kamu ga bisa melafalkan apa yang disuruh Mr.Dino dengan benar, contohnya melafalkan kalimat ini  "ei ya i yo wau woy ieu eye uwo" dengan cepat.

Mr.Dino ini lumayan cakep looh hihi, menjurus cakep sih, hmm enak dipandang gitu lah, apalagi kalo pas dia ngajar, jadi ga ngebosenin lah hihi. Oiyaa dia juga seorang singer looh, uda dikontrak rekaman sama label negara tetangga gitu deeh. Tapi sayang genre musik yang dipilih malah yang melayu-melayu gitu, kea ST12, padahal menurut gue kenapa dia ga ambil yang nge-rap pake lyric english gitu, secara pronunnya jago, nge-rapnya juga mantep, tapi emang sih keanya hatinya melow abissss hihihi, itu bisa terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaannya, yang katanya sih ciptaan doi sendiri.

Single yang terkenalnya yaitu "Sonya", ini lagu sering banget dia puter pas sebelum mulai kelas. Doi juga promosiin link youtubenya buat yang penasaran pengen liat, ini dia link-nya >> Sonya by D'dino

Ngeliat video klipnya agak gimana gitu, rada ilfeel dikit sih liat gayanya, padahal sebenarnya aslinya mayaaannn hhi. Oiyaa The Eminence juga punya kaos "What's up", dan kaos serta kata-kata "What's Up" ini seakan-akan uda jadi punyanya The Eminence banget. Pengalaman pribadi sih, pas disana jalan pake kaos Eminence itu sepanjang jalan diginiin sama orang "What's up" (pengucapannya juga khas Mr.Dino banget, yang anak Eminence pasti tau banget).

Pokonya banyak lah keseruan di The Eminence bersama direktur utama yang juga tutor terganteng se-Pare, yang calon penyanyi terkenal itu, yaitu Mr.Dino.


Take a pict with Mr.Dino before I'm come back to Jkt. I'm wearing The Emincence shirt, and I don't know why his pose like that, and I just follow him hha

In the class, on the board is Mr.Dino hand writing..
And, this is Mr.Dino.. I got from the Google hihi..




Mr.Dino singing in the class hihi